AMALAN BID’AH TIDAK AKAN MENDATANGKAN KETAQWA’AN

.
AMALAN BID’AH TIDAK AKAN MENDATANGKAN KETAQWA’AN
.
Oleh : Abu Meong
.
Banyak umat Islam yang giat mengerjakan amal-amalan dan merayakan peraya’an-peraya’an bid’ah, tapi ternyata tidak menjadikan mereka semakin dekat kepada Allah Ta’ala.
.
Faktanya di negeri kita Indonesia, merajalela kebid’ahan di tengah-tengah umat dan sulit dibendung, karena para pelaku bid’ah menjadi mayoritas di negeri ini. Amalan-amalan bid’ah dan peraya’an-peraya’an bid’ah begitu semarak di negeri ini, tapi ternyata umat Islam di negeri ini jauh dari nilai-nilai Islam yang luhur, juga mengalami keterpurukan dalam segala bidang.
.
Korupsi, kerusuhan antar suku atau kelompok, perzinahan, pelacuran, pembunuhan, pencurian, perampokan, penipuan, pemalsuan, mengambil keuntungan yang banyak tanpa peduli orang lain dirugikan, menganiaya serta menindas sesama muslim dan kejahatan lainnya menjadi berita yang menghiasi media masa sehari-hari. Umat Islam di negeri ini pun menjadi seperti buih busa di lautan, nampak besar namun lemah tidak mempunyai kekuatan, termarjinalkan di negeri sendiri yang seharusnya umat Islam mengendalikan negeri ini yang mayoritasnya muslim, dan kemerdeka’an negeri ini dari cengkraman penjajah diperjuangkan oleh para pahlawan yang hampir semuanya muslim.
.
Mungkin ada orang yang berkata, negeri ini tidak akan hancur karena masih semarak ‘syi’ar Islam’.
.
Ya, di negeri ini memang begitu semarak ‘syiar Islam’, tapi sesungguhnya bukan syi’ar Islam, tapi syiar bid’ah yang dibuat-buat para penyesat umat. Dan inilah yang menjadi sebab negeri ini terpuruk jauh dari keberkahan dan tidak mendapatkan pertolongan Allah Ta’ala.
.
Syi’ar bid’ah tidak akan menjadikan umat Islam menjadi lebih bertaqwa namun sebaliknya akan semakin menjauhkan para pelakunya dari Allah Ta’ala.
.
Ayyub As-Sikhtiyani salah seorang tokoh tabi’in berkata,
.
مَا ازْدَادَ صَاحِبُ بِدْعَةٍ اِجْتِهَاداً، إِلاَّ ازْدَادَ مِنَ اللهِ بُعْداً
.
“Semakin giat pelaku bid’ah dalam bid’ahnya, semakin jauh pula ia dari Allah”. (Hilyatul Auliya’, 1/392).
.
Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah dari Al Hasan, ia berkata, “Pelaku bid’ah tidaklah bertambah kesungguhannya, baik shalat maupun puasa, melainkan dirinya bertambah jauh dari Allah”. (Talbis Iblis, hal. 22).
.
Apa yang dikatakan oleh tokoh Tabi’in di atas, kebenarannya didukung oleh hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyifati orang-orang sesat khawarij.
.
يَخْرُجُ فِيكُمْ قَوْمٌ تَحْقِرُونَ صَلَاتَكُمْ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَكُمْ مَعَ صِيَامِهِمْ وَعَمَلَكُمْ مَعَ عَمَلِهِمْ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ
.
“Akan muncul di antara kalian (para sahabat) suatu kaum yang kalian akan meremehkan shalat kalian, puasa kalian, dan amal kalian di samping shalat mereka (orang-orang khawarij), puasa mereka, dan amal mereka. Mereka rajin membaca Al Qur’an akan tetapi (pengaruhnya) tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam seperti anak panah yang keluar menembus sasarannya”. (Muttafaq Alaih).
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyifati mereka (khawarij) sebagai kaum yang amat giat beribadah, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan betapa jauhnya mereka dari Allah Ta’ala.
.
Imam Ibnul Jauzi (lhr, 508 – wft, 597 H/1114 – 1200 M) dalam kitab Talbis Iblis mengatakan,
.
وقد لبس إبليس على خلق كثير من العوام يحضرون مجالس الذكر ويبكونويكتفون بذلك ظنا منهم أن المقصود إنما هو العمل وإذا لم يعمل بما يسمع كان زيادة في الحجة عليه
.
Iblis memberikan talbis (bisikan) kepada banyak orang awam, yang mereka menghadiri majelis-majelis dzikir yang di sana mereka menangis dan merasa cukup dengannya. Mereka menyangka bahwa yang jadi tujuan adalah amal (yaitu dzikir), jika seseorang tidak mengamalkan amalan-amalan tersebut maka itu akan menjadi hujjah atasnya kelak di hari kiamat
.
وإني لأعرف خلقا يحضرون المجلس منذ سنين ويبكون ويخشعون ولا يتغير أحدهم عما قد اعتاده من المعاملة في الربا والغش في البيع والجهل بأركان الصلاة والغيبة للمسلمين والعقوق للوالدين
.
Dan sungguh aku (Ibnul Jauzi) sangat mengetahui bahwa ada orang yang menghadiri majelis-majelis seperti itu bertahun-tahun, mereka menangis dan khusyuk di dalamnya. Namun tidak ada perubahan pada kebiasaan mereka dalam bermuamalah dengan riba, curang dalam jual beli, tidak paham rukun shalat, ghibah, durhaka kepada orang tua.
.
وهؤلاء قد لبس عليهم إبليس فأراهم أن حضور المجلس والبكاء يدفع عنه ما يلابس من الذنوب
.
Mereka ini telah terkena bisikan iblis. Maka Iblis menampakkan kepada mereka, bahwa menghadiri majelis-majelis dzikir itu dan menangis di dalamnya akan menghapuskan dosa-dosanya (yang biasa mereka lakukan).
.
Begitulah para pelaku bid’ah yang disebutkan Imam Ibnul Jauzi, mereka rajin menghadiri majlis dzikir bid’ah, mereka berdzikir dengan cara-cara yang tidak pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka meraung, mereka menangis dalam majlis dzikir bid’ah mereka, namun dalam kehidupan sehari-hari mereka jauh dari nilai-nilai Islam.
.
با رك الله فيكم
.
.
Kunjungi blog pribadi di: https://agussantosa39.wordpress.com/category/11-bidah/04-bidah-yang-dilarang-nabi-adalah-bidah-dalam-urusan-ibadah
.
.
__________