MANUSIA APA KODOK

MANUSIA APA KODOK ?

Kodok atau katak atau bangkong adalah salah satu binatang yang namanya di sebut dalam Al-Qur’an.(Lihat surat Al-A’raf: 133).

Kodok mengalami masa perubahan wujud (fase metamorfosis) sebagaimana kupu-kupu. Kalau kupu-kupu dimulai wujud awal yang menjijikkan berupa ulat, namun akhirnya menjadi kupu-kupu yang bisa terbang dengan warnanya yang mempesona. Beda hal nya dengan kodok.

Kodok wujud awalnya setelah keluar dari telornya menjelma jadi kecebong, sama jeleknya dengan ulat, tidak sedap di pandang. Fase berikutnya jadi kodok kecil dan berakhir jadi kodok yang sesungguhnya.

Beda dengan kupu-kupu, kodok dari mulai berudu sampai jadi kodok yang sempurna, sang kodok tidak pernah berubah, tetap jelek. Banyak manusia yang jijik melihatnya, kalau masuk rumah, umumnya manusia pasti mengusirnya bahkan tidak jarang ada yang mau membunuhnya.

Manusia pun sebetulnya mengalami masa perubahan wujud, tapi istilahnya bukan bermetamorfosis sebagaimana kupu-kupu dan kodok.

Di mulai masa bayi yang mungil, kemudian berlanjut menjadi manusia dewasa, tentu saja menusia mengalami banyak perubahan bentuk fisik dan fsikisnya, raga dan jiwanya.

Kalau kodok fase sempurnanya menjadi makhluk yang menjijikkan. Manusia tentu saja harus berbeda dengan kodok. Karena Allah Ta’ala sempurnakan pencipta’an manusia dengan akal dan sifat malu (Al-‘Aqli wal Haya).

Tapi fakta nyatanya, ternyata banyak manusia semakin bertambah dewasa tidak makin elok, bahkan lebih menjijikkan dari kodok.

Lalu kemana akal dan sifat malunya ?

Banyak manusia semakin dewasa sepertinya kehilangan akalnya, tidak mampu membedakan yang baik dan yang buruk, yang menyelamatkan dan yang menyesatkan, yang harus di ta’ati dan yang harus di jauhi.

Begitu pula sifat atau rasa malunya, tidak sedikit manusia bertambah usia, tapi seperti tipis sifat malunya.

Sesungguhnya manusia punya muru’ah yang harus di jaga, yaitu kehormatan diri.

Dan diantara menjaga kehormatan diri yaitu menjaga sikap dan lisannya.

Manusia mudah di nilai tentang kepribadiannya, masa lalu, pergaulan dan dari keluarga bagaimana dia dibesarkan dengan melihat yang di lakukan dan di ucapkannya.

Muru’ah sesuatu yang harus di jaga, karena menyangkut harga diri.

Orang pintar tinggi pendidikannya, bisa hina karena sombong. Namun sebaliknya orang bodoh bisa terhormat karena rendah hati.

Manusia tentu bukan kodok yang menjijikkan, juga bukan kupu-kupu yang sekedar indah di pandang (sebetulnya kupu-kupu dan kodok ada manfa’atnya bagi kelangsungan alam). Tapi manusia harus lebih baik dan lebih berguna bagi hidupnya dan kehidupan orang lain.

برك الله فيكم

Дδµ$ $ąŋţ๏$ą $๏๓ąŋţяί

=======