PERBEDA’AN ADALAH RAHMAT ?

PERBEDA’AN ADALAH RAHMAT ?
.
“Tidak perlu membesar-besarkan mas’alah khilafiyah diantara sesama umat Islam, karena perbeda’an diantara umat Islam adalah rahmat”.
.
Itulah diantara ucapan sebagian orang awam atau orang yang merasa amalannya terusik oleh dakwah para penyeru umat yang mengajak umat untuk menjauhi berbagai macam takhayul, khurofat, bid’ah dan kesyirikan.
.
Perkata’an diatas juga kadang mereka kuatkan dengan menunjukkan sebuah hadits palsu yang cukup populer,
.
اِخْتِلَافُ أُمَّتِي رَحْمَةٌ
.
“Perbeda’an pendapat diantara umatku adalah rahmat”.
.
Hadits di atas sering kali di bawakan para da’i dalam ceramah-ceramahnya. Namun ternyata para Ulama menyebutkan hadits tersebut adalah hadits palsu yang tidak memiliki asal-usulnya di dalam kitab-kitab para ulama hadits terkemuka.
.
Imam Al-Munawi (952 H) menukilkan dari Imam As-Subuki bahwa dia berkata : “(Hadits ini) tidak dikenal oleh para ahli hadits, dan aku tidak mendapatkan baginya sanad yang shahih, lemah, ataupun palsu.” Hal ini juga diakui oleh Syaikh Zakariya Al-Anshari di dalam catatannya terhadap kitab Tafsir Al-Baidhawi (ق92/2)”.
.
• PERBEDA’AN PENDAPAT DALAM ISLAM
.
Dalam khazanah Islam, perbeda’an pendapat bukanlah hal yang baru. Tidak terhitung jumlah kitab-kitab yang ditulis para Ulama yang disusun khusus untuk merangkum, mengkaji, membandingkan, kemudian mendiskusikan berbagai pandangan yang berbeda-beda dengan argumentasinya masing-masing.
.
Perbeda’an pendapat (ikhtilaf) tidak dilarang dan bukan sesuatu yang tercela dalam Islam, karena fakta menunjukkan perbeda’an pendapat banyak terjadi di kalangan para Sahabat juga terjadi diantara para Imam madzhab. Dan perbeda’an pendapat diantara mereka tidak menjadikan mereka saling bermusuhan. Karena memang berbeda pendapat tidak seharusnya saling memusuhi.
.
Apakah benar perbeda’an pendapat adalah rahmat ?
.
Perbeda’an pendapat dikalangan para Sahabat, dan para Imam madzhab tidak menimbulkan perpecahan diantara kaum muslimin sa’at itu. Karena pendapat-pendapat para Sahabat dan juga para Imam madzhab walaupun pendapat mereka kadang berbeda tidak di bangun di atas hawa nafsu, kebid’ahan dan penyimpangan terhadap syari’at atau aneka macam syubhat, juga bukan akibat dari fanatik golongan (ta’ashub).
.
Berbeda dengan perbeda’an pendapat diantara umat Islam setelah berlalunya masa para Sahabat dan para Imam madzhab. Perbeda’an pendapat sa’at ini akibat dari hawa nafsu, kebid’ahan, aneka macam syubhat, penyimpangan terhadap ajaran agama juga akibat dari fanatik golongan, jama’ah atau madzhabnya masing-masing. Juga akibat kebencian dan permusuhan kepada kelompok lain, yang kerap melahirkan sikap yang berlebihan, yang berujung pada sikap ujub dan akhirnya penolakan terhadap kebenaran yang datang dari kelompok lain. Sikap ini lahir akibat sudah tertanam dalam pikirannya bahwa golongannya adalah pihak yang paling benar.
.
Maka pantaslah apabila perbeda’an pendapat diantara umat Islam sa’at ini, sulit untuk di persatukan.
.
Itulah diantara penyebab umat Islam sa’at ini berpecah belah dan saling bermusuhan. Jika demikian, apakah benar perbeda’an pendapat diantara umat Islam adalah rahmat ?
.
.
با رك الله فيكم
.
By : Дδµ$ $@ŋţ๏$ą $๏๓ąŋţяί
.
https://agussantosa39.wordpress.com/category/04-bidah/02-memahami-bidah/
.
.
____________