TUJUANNYA KAN BAIK ?

TUJUANNYA KAN BAIK ?

Maulid Nabi itu kan baik, sebagai bukti cinta kita kepada Rasulullah.

Tahlilan itu kan baik, mendo’akan mayat, mengirimkan pahala sedekah kepada mayat, ada pembaca’an Qur’an, dzikir dan lain-lain. Semua itu baik. Tidak menyalahi Qur’an dan Sunnah.

Begitulah orang awam menjawab atau berujar ketika amalan-amalan bid’ah yang mereka lakukan di peringatkan untuk di tinggalkannya.

Allah ta’ala berfirman ;

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“. . Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. (Al Baqarah, 216).

Sesuatu yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah dan Rasul-Nya. Bahkan dengan sesama manusia pun, bisa tidak sependapat memberikan penilaian baik terhadap suatu perkara.

Kita ambil contoh, melokalisir pelacuran. Sebagian orang berpendapat, tindakan tersebut baik, jadi tidak ada pelacur berkeliaran di jalanan, pelacur dan penikmatnya bisa di kontrol, di awasi dan di bina.

Apakah baik tindakan melokalisir pelacuran tersebut ?

Pihak lain bisa memiliki pendapat yang berbeda.

Melokalisir pelacuran sama saja dengan melegalkan kemaksiatan, yang semestinya di hilangkan. Melokalisir pelacuran artinya tidak baik atau dengan kata lain sangat buruk.

Sangat banyak perkara-perkara yang di anggap baik oleh satu pihak, tapi di anggap sangat buruk oleh pihak lain.

Jadi baik itu relatif, tergantung kepada siapa yang memandangnya.

Dalam urusan ibadah, yang punya hak untuk menentukan baik dan buruk itu hanya Allah dan Rasul-Nya.

Coba perhatikan baik-baik perkara yang di katakan BID’AH SESAT oleh Imam An-Nawawi berikut ini.

• Berdo’a setiap kali mencuci anggota wudhu.

Sebagian umat Islam membaca do’a setiap kali membasuh anggota wudhu.

✔ Ketika berkumur-kumur membaca do’a,

اللَّهُمَّ اسْقِنِيْ مِنْ حَوْضِ نَبِيَّكَ كَأْسًا لاَ أَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدُا

“Ya Allah berilah saya minum dari telaga Nabi-Mu satu gelas yang saya tidak akan haus selama-lamanya.”

✔ Membasuh wajah membaca do’a,

اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَسْوَدُّ الْوُجُوْهُ

“Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari wajah-wajah menjadi hitam.”

✔ Mencuci tangan membaca do’a,

اللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِيْنِيْ وَلاَ تُعْطِنِيْ بِشِمَالِيْ

“Ya Allah, berikanlah kitabku di tangan kananku dan janganlah engkau berikan di tangan kiriku.”

Begitu pula ketika mengusap kepala, mengusap telinga dan mencuci kaki membaca do’a.

Do’a-do’a tersebut tidak ada tuntunannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Artinya do’a-do’a tersebut adalah perkara baru dalam agama yang dibuat-buat (bid’ah).

Imam besar Ulama Syafi’iyah, Imam An-Nawawi menegaskan, bahwa do’a-do’a tersebut tidak ada asalnya dan tidak pernah disebutkan oleh orang-orang terdahulu di kalangan Syafi’iyah.

Imam An-Nawawi berkata :

ثم، مع هذا، لا شك أنه يتم تضمين الصلاة في الوضوء بدعة المضللة التي ينبغي التخلي عنها

”MAKA, DENGAN INI, TIDAK DIRAGUKAN BAHWA DO’A INI TERMASUK BID’AH SESAT DALAM WUDHU YANG HARUS DITINGGALKAN”. (Lihat Al-Majmu’, 1: 487-489).

Perhatikan baik-baik perkata’an Imam An-Nawawi di atas ! !

Do’a-do’a yang di ucapkan sebagian umat Islam ketika membasuh anggota wudhunya, Imam An-Nawawi menyebutnya sebagai BID’AH YANG SESAT (بدعة المضللة), yang harus di tinggalkan.

Perhatikan do’a-doa yang di katakan bid’ah sesat oleh Imam An-Nawawi di atas.

Apakah do’a-do’anya tersebut mengandung kejelakan ? ?

Tentu tidak, bahkan sangat baik.

Apakah do’a-do’a yang dikatakan bid’ah sesat oleh Imam An-Nawawi di atas menyalahi Qur’an dan Sunnah ? ?

Tentu tidak, bahkan sangat selaras dengan Qur’an dan Sunnah.

Bukankah berdo’a itu di syari’atkan oleh Allah dan Rasul-Nya ? ?

Tentu saja, bahkan berdo’a itu Rasulullah sebutkan sebagai pokoknya ibadah (مخ العبادة).

Lalu mengapa do’a-do’a ketika membasuh setiap anggota wudhu yang di lafalkan sebagian umat Islam, Imam An-Nawawi menyebutnya sebagi BID’AH YANG SESAT (بدعة المضللة) yang harus di tinggalkan ? ? ?
Jawabannya :
Ibadah bukan hanya menurut perasa’an baik, tapi harus ada tuntunannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

الله يهدك

Дδµ$ $ąŋţ๏$ą $๏๓ąŋţяί

https://agussantosa39.wordpress.com/category/08-bidah/02-memahami-bidah/

=====